Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Saturday, February 18, 2017

Sebelas

Waktu begitu cepat berlalu. Perasaan baru kemarin melihat tingkah lucu dan kadang aneh dari anak2ku Icha dan Innaz. Tau2 sekarang mereka sudah pada gerang. Salah satu kisah lucu mereka adalah: Sewaktu kecil, Icha selalu kesulitan menyebut angka sebelas dan selalu bilang satu belas.
Eh ... enam tahun kemudian Innaz -adiknya juga mengalami hal yg sama. Tapi dia menyebut  satu puluh satu (untuk sebelas), satu puluh dua (utk 12), satu puluhtiga (utk 13) dst.....! Dua2nya sama2 ngotot saat dikasih tau. Jika dipikir, sebenarnya mereka tidak salah. Entahlah, namanya juga anak2.
Yang tua saja kadang masih susah dikasih tempe.


,

Menyunting

Baru sadar setelah beberapa kali menghadiri undangan pernikahan anak teman bahwa kata mempersunting itu berasal dari kata sunting. Sedangkan sunting sendiri memiliki arti edit yang bisa bermakna ‘to cut, eliminate or (and) assemble the components of sesuatu’. 

Lalu apa kira2 makna kata kerja sunting/ edit di dalam sebuah pernikahan? 
Bener2 tidak jelas! Tapi tadi pagi baru kepikir, mungkin yang dimaksud sunting dalam pernikahan adalah : 

meng-edit pasangan kita agar menjadi seperti yang kita inginkan. Yang tadinya pemalas, kita edit perilakunya agar menjadi rajin. Yang tadinya kurus cungkring setiap hari kita kasih makan dan minum susu akhirnya menjadi gemuk. Yang tadinya malas sembahyang kita adzanin kupingnya siang malam biar rajin beribadah. Yg tadinya suka jelalatan matanya kalau ngeliat cewek, menjadi suami yg alim dan penurut. 

Kita semua berusaha meng-edit pasangan kita masing2 untuk menjadi sosok ideal yang kita inginkan. Namun ada kalanya kita berharap terlalu banyak. Meng-edit wajah pasangan kita menjadi tidak wajar dan terlalu jauh menyimpang dari aslinya, sampai2 kita tidak mengenalinya lagi.

Pernikahan itu tak ubahnya photoshop. 
Jangan sembarangan meng-edit jika tidak siap melihat hasilnya! ituh!

Repost dari facebook sendiri 29 Nov 2015.



Saturday, February 04, 2017

Personality VS Character


Pernah dong dengar pepatah yang mengatakan bahwa kita semua diciptakan sama oleh Tuhan. All men are created equal. Begitu katanya.  Kita semua tampak begitu sama dalam banyak hal, seperti misalnya bentuk tubuh kita, tinggal di alam yang sama, memiliki perasaan, pikiran, dan sebagainya. Tapi benarkah bahwa kita semua sama? Nyatanya kita melihat bahwa setiap manusia memiliki sifat atau kebiasaan tertentu yang berbeda satu sama lain, dan menjadikan diri kita masing2 unik. Dua orang tidak mungkin identik satu sama lain meski mereka saudara kembar sekalipun, mereka juga kurang lebih memiliki persepsi, hobi, mood, dan sifat yang berbeda. Kita akan membahas kepribadian dan karakter yang dimiliki oleh setiap individu. Karena hal ini cenderung berkaitan dengan sikap (attitude) dan perilaku (behavior) seseorang, kebanyakan orang akan sulit membedakan antara keduanya. Jadi apa itu kepribadian dan karakter seseorang?

Kepribadian (personality) menunjukkan bagaimana kita dari luar atau bagaimana dunia melihat kita, sementara karakter (character) menunjukkan bagaimana sifat asli kita sebenarnya yang mungkin kita sembunyikan. Keduanya seringkali sulit dibedakan. Kepribadian mengandung pertanyaan siapakah kita (kelihatannya)? Sementara karakter melambangkan Siapa diri kita sebenarnya?

Kepribadian mungkin juga berubah seiring waktu, tapi tidak dengan karakter yang cenderung bertahan lebih lama.

Menentukan karakter seseorang secara tidak langsung membutuhkan persetujuan dari masyarakat, sementara kepribadian tidak.

Much of our personality is determined, either inherited or environmental. But character is entirely ours