Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Saturday, June 06, 2015

Kayumanis

Akhirnya kesampaian juga numpang pipis di sini. Setelah sebulan sebelumnya kecele. Seperti biasa, bisa makan gratis pas ada kunjungan Eyang Ari. Selametan wisuda katanya? Hehehhe.... Subur deh kita. Semoga barokah ya yang, aamiin.







Sunday, May 31, 2015

Saturday, May 09, 2015

Sabda Raja dan Dawuh Raja Keraton Yogya Menuju Era Baru Mataram

Liputan6.com, Yogyakarta - Raja Kraton Jogja Sultan HB X menggelar Sabda Raja dan Dawuh Raja atas perintah Gusti Allah melalui leluhur. Hal ini dianggap sebagai awal mula lahirnya era Mataram baru di Yogyakarta.

Dimulai dari perubahan gelar Sultan, perubahan ini pun sebagai penyesuaian adanya perjanjian antara Ki Ageng Giring dengan Ki Ageng Pamenahan yang sudah berakhir.

"Dasare perjanjian ki Ageng Giring sampun rampung mboten saged dipun ewahi, rampung sangking menopo? Wontenipun mataram lami (perjanjian antara ki Ageng Giring sudah selesai dan itu tidak bisa diubah, selesai dari apa? Dari adanya Mataram lama),"kata Sultan HB X di Ndalem Wironegaran, Yogyakarta, Jumat (8/5/2015).

Sri Sultan menjelaskan antara Mataram lama dan Mataram baru. Mataram lama dihitung dari zaman Ken Arok Singosari hingga kerajaan Pajang. Sedangkan Mataram baru terhitung dari zaman Eyang Panembahan Senopati sampai sekarang.

Era Mataram lama dan baru dipisahkan dengan perjanjian Ki Ageng Pemanahan dengan Ki Ageng Giring.

"Sak meniko amargi perjanjen meniko sampun rampung saking jaman ken arok dumugi Pajang, pajang dumugi mataram, (Sekarang perjanjian itu sudah berakhir, dari zaman Ken Arok sampai Pajang, Pajang sampai Mataram)," ucap dia.

Dia mengatakan jika zaman dan kondisi saat ini tidak bisa dianggap sepele. Bahkan tidak seperti raja sebelumnya karena perubahan zaman. Karena itu perlu adanya sikap baru dalam menghadapi zaman baru ini.

"Kados kulo kebagian mboten kenging perjanjen, kinten kinten mekaten. Amargi kulo ingkang kadawuhan kasaripun jaman enggal wis malih jaman. (Saya kebagian tidak ingin melanjutkan perjanjian, kira-kira seperti itu. Saya dapat zaman yang baru yang sudah berubah)," ujar Sultan.

Gunakan Hati
Sultan HB X mengaku telah berupaya maksimal agar adik-adiknya mau mengerti Sabda Raja dan Dawuh Raja. Karena hal itu bukan keinginannya tapi perintah Gusti Allah melalui para leluhur.

Dia mengatakan perlu sikap orang Jawa dalam memahami persoalan seperti saat ini. Jika menggunakan hawa nafsu menyikapi ini, akan timbul prasangka yang tidak baik. Karenanya, dia meminta adik-adiknya untuk menggunakan hati.

"Sudah saya utarakan untuk memahami itu bukan dipentingkan pikir kita, tapi rasa. Kita yo mbok penggalih (gunakan hati) kalo dipikir itu penuh nafsu, penuh penafsiran tersendiri saya paham dari awal makanya saya coba menbangun komunikasi," ujar Sultan.

Waktu Sabda Raja dan Dawuh Raja yang mendadak, pihaknya sudah menghubungi adik-adiknya melalui saluran telepon hingga pesan singkat. Namun niat mengundang pun tidak disambut dengan kedatangan sang adik.

"Saya siap tunggu kejelasan tapi tidak datang. Tadi malam saya didatangi adik saya. Lalu saya jelasken semua. Adik-adik juga menyatakan "kami ditunggu kang mas-kang mas saya akan jembatani agar kang mas bisa bertemu dengan Sultan itu lebih baik," ujar Sultan.

Ia pun berharap agar semua ini dapat cepat selesai dengan lebih baik. Sehingga masyarakat dan media dapat menjunjung kebersamaan dan bukan perbedaan.

"Saya punya risiko, dia punya risiko. Nek Raja ora laksanake dawuh, risiko sikso luwih gede soko wong liyo (kalau raja tidak melaksanakan Dawuh, risikonya siksa lebih gede dari orang lain)," tukas Sultan. (Ali).


Sunday, April 26, 2015

Roaster and Bear

Resto ini termasuk baru di kota Jogja, namanya Roaster and Bear. Berlokasi di Jalan Mangkubumi no. 52 Jogjakarta, persis di samping lobby hotel Harper (dari arah Tugu ke selatan arah Malioboro), Lumayan seru menunya. Di lantai dua sebelah barat ada view jalan Mangkubumi. Enak!










Friday, April 03, 2015

,

Abhayagiri Resto

Superkeren memang pemandangan di resto Abhayagiri ini. Kita bisa melihat dari kejauhan, gunung Merapi atau Candi Prambanan. Apalagi di malam hari. Yang tidak keren adalah : dilarang memotret menggunakan kamera DSLR, atau anda harus membayar Rp. 500.000 (untuk per-jam-nya. Whaaaaat ......?). Ya, begitulah kata si Mbak yang menyambut kedatangan kita. Yang tidak keren lainnya adalah : pelayanan pramusaji yang terkesan kurang ramah dan "panik" saat melayani tamu yang terus berdatangan. Semoga hanya di hari itu saja, karena memang pas liburan (paskah). Bagaimana dengan menu-nya? TOP, dua jempol!!! Ada Abhayagiri Duck Special, atau Hand Roasted Salmon (Ikan Salmon Roasted yang disajikan dengan olahan jamur tiram, salad, dan saus anggur)

Abhayagiri Resto berlokasi kurang lebih 18 kilometer ke Candi Prambanan, dari Tugu dan pusat kota Yogyakarta. Berada tak jauh dari komplek Candi Ratu Boko. Restoran ini ada di atas Bukit Boko (dan menyatu dengan kompleks Sumberwatu Heritage).

Many thanks to Eyang Ari :)

Foto2 menggunakan kamera hape :(







,

Silaturrahim

Tidak mudah mengumpulkan saudara untuk bisa ber-silaturrahim dan ngobrol ber-sama2. Alhamdulillah, Kamis kemarin semuanya bisa datang untuk melepas kangen dan lucu2an. Gak jadi di BaleRaos, tapi di Baleayu. Jogja macet pol lalulintas-nya menjelang liburan Paskah. Terima kasih buat Eyang Ari dan Eyang Titik, semoga barokah, amin.




Menengok Leluhur

Akhirnya kesampaian juga nyambangi makam para "leluhur" di depan SMP 8 yang selama ini sering dilewati. Di area sebelah barat ini kondisi sepertinya tidak pernah dibersihkan. Tanaman tumbuh liar semakin tinggi.