Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Monday, June 27, 2016

,

Rumus Perhitungan Zakat Profesi/Pekerjaan

Share
Berikut ini adalah formula cara menghitung Zakat. Dicopas dari sini :

Ada 3 cara menghitung zakat profesi/pekerjaan:
1. Diqiaskan dengan zakat uang sepenuhnya,
2. Diqiaskan dengan zakat hasil tani sepenuhnya,
3. Memakai qias kemiripan dengan zakat uang dan hasil tani.

Qias
Zakat Uang
Zakat Hasil Tani
Zakat Uang dan
Hasil Tani
Nishab
85 gram emas
653 kg beras
653 kg beras
Kadar Zakat
2,5%
5% atau 10%
2,5%
Haul
1 tahun
Setiap menerima
Penghasilan
Setiap menerima
Penghasilan
Pemotongan
Dipotong keperluan
asasi dan pembayaran
hutang
Tidak dipotong
Dipotong keperluan asasi
dan pembayaran hutang
Contoh Perhitungan Zakat Dengan Menggunakan Qias ke-3:

Pak Ahmad adalah karyawan sebuah perusahaan swasta, setiap bulan mendapat gaji Rp6.000.000,-. Dari gaji tersebut, Pak Ahmad mengeluarkan keperluan pokok rumah tangga Rp3.000.000,-, membayar sekolah 2 orang anak Rp1.000.000,-, membayar cicilan rumah Rp750.000,- dan membayar telepon dan listrik Rp500.000,-.

Nishab: Setara dengan 653 kg beras. Jika harga beras Rp. 5.000,- perkg, maka nisab dalam rupiah adalah Rp3.265.000,-. Kadar zakat: 2,5%. Haul: Setiap menerima gaji.

Total keperluan asasi dan membayar utang: Rp3.000.000,- + Rp1.000.000,- + Rp750.000,- + Rp500.000,- = Rp5.250.000,-

Jadi penghasilan bersih: Rp6.000.000,- – Rp5.250.000,- = Rp750.000,-

Rp. 750.000,- tidak mencapai nishab sebesar Rp3.265.000. Jadi pak Ahmad tidak perlu membayar zakat penghasilan.

Jika penghasilan pak Ahmad adalah Rp9.000.000,- per bulan. Maka penghasilan bersihnya setelah dipotong keperluan asasi dan hutang jatuh tempo: Rp9.000.000,- – Rp5.250.000,- = Rp3.750.000,-. Ini sudah melebihi nisab yang sebesar R3.265.000. Sehingga pak Ahmad wajib mengeluarkan zakat profesi sebesar: 2,5% x Rp3.750.000,- = Rp93.750,-

Keperluan asasi adalah pengeluaran bagi diri sendiri, istri dan anak. Seperti: makanan, pakaian, kesehatan, pendidikan, cicilan rumah, dan bayar utang.

Contoh pengeluaran yang bukan keperluan asasi: kursus/les tambahan, membeli TV baru padahal TV lama masih bagus, jalan-jalan ke luar kota dan makan di luar bersama keluarga, membeli hadiah untuk acara pernikahan, dan keperluan tidak penting lainnya.



0 comments: